Jumat, 24 Mei 2013

Endokrin





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah  SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang membahas makalah tentang’’SISTEM ENDOKRIN’’ ini dengan baik. ini di pergunakan untuk memenuhi mata kuliah Asuhan Kebidanan IV di Universitas Respati Yogyakarta.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberi saran dan masukan kepada kami sehingga penyusunan makalah yang membahas tentang“ Sistem Endokrin” kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu,dalam penyusunan makalah ini menyadari bahwa masih banyak kekeurangan dan kelemahan.Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat menbangun untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini menjadi lebih bermafaat untuk para mahasiswa pada umumnya dan untuk teman sejawat kebidanan pada khususnya.


Yogyakarta,Maret 2013


Penyusun







BAB I
LANDASAN TEORI
Pengertian
  Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran(duct less)yang menghasilkan hormone yang tersirkulasi ditubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah,kelenjar keringat,dan  kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah.hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
1.Hypothalamus dan pituitari
2. Glandula pinealis
3.Kelenjar tiroid
4.Kelenjar paratiroid
5.pankreas
6.Kelenjar adrenal
7.Gonads






Selama kehamilan,plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa ; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.Kelenjar hipofisa (pituitary) kadang disebut sebagai kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung pada kelenjar endokrin, dan beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon-hormon endokrin di dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
1.Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
2.Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat.
3.Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ,sedangkan hormon yang lain dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH (Thyroid Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa, hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin yang dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dapat mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.





PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa terganggu dengan menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu berbagai fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa akan melepaskan hormon jika mereka merasakan bahwa kadar hormon-hormon lain yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Etiologi
·  Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa.
· Suatu Intoleransi karbohidrat ringan ( toleransi glukosa terganggu ) maupun berat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan berlangsung.
·Penyakit kelainan metabolisme, dimana penderita tidak bias secara otomatis mengendalikan tingkat glukosa dalam darahnya.
Berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.





DMG disebabkan karna kekurangan insulin. Yang disebabkan karna adanya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel – sel beta pulau langerhans dalam kelenjar pancreas yang bekarja menghasilkan insulin.Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat untuk makanan janin dan persiapan untuk menyusui. Bila tidak mampu meningkatkan produksi insulin yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan ( DM yang timbul dalam kehamilan ).
Faktor risiko diabetes mellitus pada kehamilan adalah riwayat keguguran berulang, pernah melahirkan bayi yang beratnya sama dengan atau melebihi 4000 gr, pernah mengalami preeklamsia (keracunan kehamilan), atau pernah melahirkan bayi mati tanpa sebab yang jelas atau bayi dengan cacat bawaan.
Selain itu yang juga merupakan faktor risiko adalah usia ibu hamil yang melebihi 30 tahun, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, serta pernah mengalami diabetes mellitus pada kehamilan sebelumnya.
Tanda dan Gejala
a.Sering  kencing ( polyuria )
b.Selalu merasa haus ( polydipsia)
 C.Selalu merasa lapar ( polyfagia )
d.Selau mersa lelah atau kekurangan enrgi
e.Penglihatan menjadi kabur
f.Hyperglaisimia ( peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah )
g.Glaikosuria ( glukosa dalam urine )
h.Pandangan mata kabur
I,BB ibu naik.
j.Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
k.Gula darah sewaktu > 200 mg/dl.
i. Gula darah puasa > 126 mg/dl.


Pelaksanaan
Mengontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini, pertimbangkan kematangan paru janin.
Menganjurkan ibu untuk melakukan diet,dengan memberikan 25 kalori/kgBB ideal, kecuali pada penderita yang gemuk dipertimbangkan kalori yang lebih mudah.
Melakukan terapi insuli jika dengan terapi diet selama 2 minggu kadar glukosa darah belum mencapai normal atau normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa di bawah 105 mg/dl dan 2 jam pp di bawah 120 mg/dl.
Memantau ibu penderita DMG dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah kapiler. Perhitungan menu seimbang sama dengan perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan ditambahkan sejumlah 300-500 kalori per hari untuk tumbuh kembang janin selama masa kehamilan sampai dengan masa menyusui selesai.
Menganjurkan ibu untuk memantau gula darah teratur minimal 2 kali seminggu (ideal setiap hari, jika mungkin dengan alat pemeriksaan sendiri di rumah).
Menganjurkan ibu untuk kontrol sesuai jadwal pemeriksaan antenatal, semakin dekat dengan perkiraan persalinan maka kontrol semakin sering. Hb glikosilat diperiksa secara ideal setiap 6-8 minggu sekali.
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran
Insulin langsug digunakan jika pengelolaan diet saja tidak berhasil,. Insulin yang digunakan harus preparat insulin manusia (human insulin), karena insulin yang bukan berasal dari manusia (non-human insulin) dapat menyebabkan
terbentuknya antibodi terhadap insulin endogen dan antibodi ini dapat menembus sawar darah plasenta (placental blood barrier) sehingga dapat mempengaruhi janin.Pada DMG, insulin yang digunakan adalah insulin dosis rendah dengan lama kerja intermediate dan diberikan 1-2 kali sehari. Pada DMH, pemberian insulin mungkin harus lebih sering, dapat dikombinasikan antara insulin kerja pendek dan intermediate, untuk mencapai kadar glukosa yang diharapkan.
Obat hipoglikemik oral tidak digunakan dalam DMG karena efek teratogenitasnya yang tinggi dan dapat diekskresikan dalam jumlah besar melalui ASI



KASUS
Pada tanggal 1 februari 2013 pukul 10.00 WIB, Seorang ibu X umur 25 tahun G1P0A0AH0 Uk 25+2minggu datang ke RB.AMALIA, JERUK KEPEK, WONOSARI, GUNUNG KIDUL  dengan keluhan ibu sering merasa kesemutan, sering BAK, sering merasa haus dan lapar.Hasil pemeriksaan Hb 11,5 gr%, reduksi (++)dan glukosa 1,5 %, tekanan darah 120/90 mmHg.Hasil anamnesa ibu tidak memiliki riwayat diabetes mellitus gestasional.
















BAB II
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGIS
PADA NY. “X” G1P0A0Ah0 UMUR 25 TAHUN UK 25
+2 MINGGU DENGAN
DIABETES MELLITUS GESTASIONAL
DI RB. AMALIA, JERUK KEPEK, WONOSARI, GUNUNG KIDUL

NO. Register                                                   : 09002182
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul            : 01-02-2013/10.00 WIB
Dirawat di ruang                                             : Periksa

I.        PENGKAJIAN DATA                Tanggal/Pukul : 01-02-2013/10.00 WIB         Oleh : Bidan
A.    Biodata                             Ibu                                           Suami
1.      Nama               : Ny.X                                                 Tn.Y
2.      Umur               : 25 thn                                                30 thn
3.      Agama             : Islam                                                 Islam
4.      Suku/bangsa    : Jawa/Indonesia                                 Jawa/Indonesia
5.      Pendidikan      : SMP                                                  SMA
6.      Pekerjaan         : IRT                                                    Wiraswasta
7.      Alamat                        : Karang Asem,Bulurejo,Semin          Karang Asem,Bulurejo,Semin
  RT/RW : O4/09,Gunung Kidul        RT/RW : 04/09,Gunung Kidul          







                                   
B.     Data Subjektif
1.      Alasan datang/dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

2.      Keluhan utama
Ibu mengeluh sering merasakan kesemutan, sering BAK, sering merasa haus dan lapar.

3.      Riwayat menstruasi
Menarche        : 12 tahun                                Siklus              : 28 hari
Lama               : 7 hari                                     Teratur             : teratur
Sifat darah      : cair                                        Keluhan           : tidak ada      

4.      Riwayat perkawinan
Status perkawinan       : syah                           Menikah ke                             : pertama
Lama                           : 1 thn                          Usia menikah pertama kali      : 24 thn

5.      Riwayat obstetrik : G1 P0 A0 Ah0
Hamil
ke
Persalinan
Nifas
Tanggal
Umur
kehamilan
Jenis persalinan
Penolong
komplikasi
JK
BB
lahir
Laktasi
Komplikasi
   
Kehamilan sekarang

































6.Riwayat kontrasepsi yang digunakan

NO
Jenis kontrasepsi
Pasang
Lepas
Tanggal
Oleh
Tempat
keluhan
tanggal
oleh
tempat
Alasan

Ibu mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi



















6.      Riwayat kehamilan sekarang

a.       HPM : 16-08-2012                                                                        HPL : 23-05-2013
b.      ANC pertama umur kehamilan : 6 minggu
c.       Kunjungan ANC
Trimester 1                        Tempat : BPS              Oleh : Bidan
Frekuensi   : 2x
Keluhan     : mual-mual
Terapi        : B6, asam folat          
Trimester II                       Tempat : BPS              Oleh : Bidan
Frekuensi   : 1 kali
Keluhan     : Sering BAK, kesemutan, dan sakit pada pergelangan serta sering merasa haus dan lapar.
Terapi        : Terapi insulin dan Vit B1 100 mg, 1x1 tablet/hari




d.      Imunisasi TT : 3 kali
TT 1 : tanggal TT Caten
TT 2 : tanggal 25 juni 2012
TT 3 : tanggal 25 juli 2012
TT 4 : tanggal
TT 5 : tanggal

e.       Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan sudah merasakan pergerakan janin 10 x/hari

7.      Riwayat kesehatan
a.       Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS, PMS, TBC, Hepatitis, menurun seperti Asma, DM, Hipertensi, menahaun seperti Jantung, Ginjal. Tetapi ada riwayat penyakit keturunan Diabetes Mellitus.
b.      Penyakit yang pernah/sedang diderita keluaraga (menular, menurun, menahun) Ibu mengatakan suami dan keluarga tidak pernah atau sedang menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS, PMS, TBC, Hepatitis, menurun seperti Asma, DM, Hipertensi, menahaun seperti Jantung, Ginjal. Tetapi keluarga  pernah menderita penyakit keturunan Diabetes Mellitus.
c.       Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat keturunan kembar
d.      Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat operasi
e.       Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi obat






8.      Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil                                                             Saat hamil
a.       Nutrisi
Makan
Frekuensi               : 3 x/hari                                              4 x/hari
Jenis                       : nasi, sayur, lauk                                 nasi, sayur, lauk
Porsi                      : 1 piring                                              1 piring
Pantangan              : tidak ada                                           tidak ada
Keluhan                 : tidak ada                                           sering merasa lapar
Minum
Frekuensi               : 6 x/hari                                              10 x/hari
Jenis                       : air putih, teh, susu                             air putih, susu
Porsi                      : 1 gelas                                               1 gelas
Pantangan              : tidak ada                                           tidak ada
Keluhan                 : tidak ada                                           sering merasa haus

b.      Eliminasi
BAB
Frekuensi               : 2 x/hari                                              1 x/hari
Warna                    : kuning                                               kuning
Konsistensi            : lembek                                               lembek
Keluhan                 : tidak ada                                           tidak ada
BAK
Frekuensi               : 6 x/hari                                              9 x/hari
Warna                    : kuning jernih                                     keruh
Konsistensi            : cair                                                    cair
Keluhan                 : tidak ada                                           tidak ada



c.       Istirahat
Tidur siang
Lama                     : 2 jam/hari                                          1 jam/hari
Keluhan                 : tidak ada                                           tidak ada
Tidur malam
Lama                     : 8 jam/hari                                          7 jam/hari
Keluhan                 : tidak ada                                           tidaka ada

d.      Personal Hygiene
Mandi                    : 2 x/hari                                              2 x/hari
Ganti pakaian        : 2 x/hari                                              2 x/hari
Gosok gigi             : 3 x/hari                                              3 x/hari
Keramas                : 2 x/minggu                                        2 x/minggu

e.       Pola seksualitas
Frekuensi               : 2 x/minggu                                        1 x/minngu
Keluhan                 : tidak ada                                           tidak ada

f.       Pola aktifitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri seperti, memasak, mencuci, menyapu, mengepel

9.      Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti, merokok, minum jamu, minuman beralkohol






10.  Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga)
a.       Ibu mengatakan ibu, suami dan keluarga menerima atas kehamilan yang pertama
b.      Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung ibu
c.       Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga, tetangga baik
d.      Ibu mengatakan ingin merawat bayinya bersama suami
e.       Ibu mengatakan taat menjalankan sholat 5 waktu
f.       Ibu mengatakan mengikuti kegiatan arisan di desanya
g.      Ibu mengatakan keadaan ekonomi keluarga cukup

11.  Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
Ibu mengatakan  sudah cukup tahu tau tentang kehamilan
Ibu mengatakan belum tahu tentang persalinan
Ibu mengatakan belum tau tentang masa nifas

12.  Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah bersih dan nyaman
Ibu mengatakan tidak mempunyai hewan peliharaan

C.     Data Objektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum                       : Baik
Kesadaran                               : Composmentis
Status emosional                     :  Stabil






Tanda vital                              :
Tekanan darah             : 120/90 mmHg          
Nadi                            : 80 x/menit
Pernafasan                   : 20 x/menit                
Suhu                            : 36 °c
BB                               : Sebelum hamil           : 50 kg
                                    : Saat hamil                 : 62 kg
TB                               : 160 cm

2.      Pemeriksaan fisik
Kepala             : mesochepal, rambut lurus, tidak berketombe/rontok, tidak ada benjolan,                              tidak ada nyeri tekan             
Wajah              : oval, tidak ada bekas luka, tidak ada chloasma gravidarum, ada         
oedem
Mata                : simetris, bersih, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada secret
                          tidak ada oedem
Hidung            : tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut              : tidak ada karies gigi,lidah bersih, gusi tidak berdarah, tidak ada
                           pembesaran kelenjar tonsil
Telinga            : simetris, bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik
Leher               : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, parotid, limfe, vena jugularis
Dada               : tidak ada retraksi dinding dada
Payudara         : simetris, putting susu menonjol/melebar, hiperpigmentasi pada aerola,                                  tidak ada benjolan







Abdomen        : tidak ada bekas luka operasi, ada linea nigra, tidak ada striae gravidarum

Palpasi
Leopold  I       : TFU setinggi pusat, Teraba ballotement
Leopold  II      : -
Leopold  III    : -
Leopold  IV    : -

Osborn test      : -
Pemeriksaan Mc. Donald
TFU                 : -                                 TBJ      : -
Auskultasi
Djj                   : 135 x/menit



Ekstremitas Atas         : simetris, jumlah jari lengkap, kuku tidak pucat, gerakan aktif,                                               tidak ada oedema                 
Ekstremitas Bawah     : simetris, jumlah jari lengkap, gerakan aktif,  tidak oedem, reflek                                          patella +
Genitalia luar               : tidak ada pembesaran kelenjar bartholini, tidak ada varices, tidak                ada oedem
Anus                            : Tidak ada hemorroid
Pemeriksaan panggul  : Distansia Spinarum     : 23,5 cm
 Distansia kristarum      : 28 cm
 Konjungata Eksterna   : 20 cm
 Lingkar panggul           : 98 cm

3.      Pemeriksaan penunjang                       tanggal               : 01-02-2013             Pukul : 11.00 WIB
Pemeriksaan Hb                      : 11,5 gr%
4.      Data penunjang
Golongan darah           : B
Albumin                       : Tidak dilakukan pemeriksaan
Reduksi                       : Positif ( ++ ), glukosa 1,5 %

II.   INTERPRETASI DATA
A.    Diagnosa kebidanan
Seorang Ny.”X”umur 25tahun G1POAOAh0  usia kehamilan25+2 minggu, janin tunggal hidup intrauterine dengan diabetes mellitus gestasional
Data Dasar :                                                         
DS               : ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertama
                      Ibu mengatakan belum pernah melahirkan dan abortus
                      Ibu mengatakan berumur 25 tahun
                      Ibu mengatakan HPHTnya tanggal 16-08-2013

DO              : KU              : Baik
                      Kesadaran   : Composmentis
                      TTV             : TD :120/90mmHg     R         : 20x/menit
                                          : S    : 36 °c                  TB       : 160 cm
                                          : N   : 80x/menit          BB       : sebelum hamil : 50 kg
                                                                                            Saat hamil        : 62 kg
            Px lab  : - Kadar gula darah : 1,5 % gr
     -Palpasi Abdomen :TFU 2 jari di bawah pusat, Ballotement (+)
     - DJJ   : 140 x/menit teratur


B.Masalah
 Kesemutan, sering BAK, sering merasa haus dan lapar.
    Data Dasar  :
    Data Subyektif : Ibu mengatakan sering kesemutan
                               Ibu mengatakan sering BAK
                               Ibu mengatakan sering haus dan lapar
   Data Obyektif  : BAK
                             Frekuensi     : 7-8 x / hari
                             Warna          : Kuning keruh
                             Konsistensi  : Cair       
                             Keluhan       : Sering BAK

III.IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
 Potensial yang terjadi preeklampsia, seksio sesarea, sedangkan pada janin meningkatkan   resiko terjadinya makrosomia,trauma persalinan, keamtian janin.
IV.  TINDAKAN SEGERA
A.    Mandiri
Memberikan konseling
B.     Kolaborasi
Melakukan kolaborasi dengan dokter
C.     Merujuk
Tidak ada

V.   PERENCANAAN                                              Tanggal :01-02-2013 Pukul : 11.00 WIB
     1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
    2. Anjurkan ibu konsultasi gizi
    3. Anjurkan ibu untuk olahraga
    4. Beri KIE kepada ibu tentang DM
    5. Beri KIE kepada ibu tentang bahaya ibu hamil
    6. Berikan terapi insulin kepada ibu
    7. Anjurkan ibu bersalin dengan SC
    8. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
    9. Lakukan dokumentasi

VI. PELAKSANAAN                                               Tanggal : 01-02-2013 Pukul : 11.30WIB
1.  Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu kurang baik. TFU setinggi pusat, DJJ 135 x/menit. Tekanan darah 120/90 mmHg, suhu 36 °C, nadi 80 x/menit, Respirasi 20 x/menit. Ibu mengalami diabetes gestasionaldengan kadar gula darah 1,5 %. Ibu dengan makrosomia, taksiran berat janin 2170 gram pada usia kehamilan ± 22 minggu.
2.  Menganjurkan ibu untuk melakukan konsultasi dengan ahli gizi.Pola makan ibu dalam sehari tiga kali makan besar diselingi tiga kali makan kecildengan pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari.
3.  Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti jalan-jalan santai padapagi atau sore hari   agar tubuh ibu tetap sehat.



4. Memberikan KIE kepada ibu tentang Diabetes Melitus Gestasional yaitu keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes gestasional terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena adanya perubahan pada metabolisme glukosa. Kadar glukosa meningkat pada ibu hamil sering menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap bayi yang dikandungnya. Bayi yang lahir dari ibu dengan DM biasanya lebih besar, dan bisa terjadi juga pembesaran dari organ-organnya (hepar, kelenjar adrenal, jantung). Ibu hamil penderita DM yang tidak terkontrol dengan baik akan meningkatkan resiko terjadinya kematian atau bayi bayi mati.
5. Menjelaskan tanda bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan seperti perdarahan, sakit kepala yang hebat, odem, nyeri abdomen / ulu hati, gerakan janin berkurang dan ada gangguan pada penglihatan, jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya tersebut maka menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan diri pada bidan, tenaga kesehatan lain dan atau tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk segera diberikan penanganan lebih lanjut.
6. Memberikan terapi insulin agar dapat mencapai kadar gula darah normal dan memberikan vitamin B1 3×1 (100mg) tablet sehari, untuk memenuhi kebutuhan vitamin ibu serta memberitahu ibu cara penggunaann vitamin tersebut, yaitu diminum satu tablet setiap hari dengan air putih.
7. Menganjurkan ibu untuk bersalin secara Seksio sesaria (SC) jika kadar gula darah ibu masih belum normal saat ibu sudah mendekati hari taksiran partus. Ibu bersedia melakukan SC untuk keselamatan ibu dan bayi.
8. Menganjurkan ibu untuk periksa ulang 4 minggu lagi dan jika ibu ada keluhan.
9. Mendokumentasikan Asuhan yang telah diberikan pada asuhan kebidanan ibu.



VII.     EVALUASI                                                   Tanggal : 01-02-2013 Pukul : 11.35 WIB
1. Ibu sudah mengerti dengan keadaannya
2. Ibu bersedia konsultasi dengan ahli gizi
3. Ibu bersedia olahraga
4. Ibu sudah mengerti tentang DM
5. Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya ibu hamil
6. Ibu sudah diberikan terapi insulin
7. Ibu bersedia bersalin dengan SC
8. Ibu bersedia datang 4 minggu kemudian atau jika ada keluhan
9. Telah dilakukan dokumentasi












BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pendokumentasian Asuhan Kebidananan IV pada ibu hamil dengan penyakit DM sangat diperlukan untuk memberikan asuhan yang menyeluruh pada ibu hamil dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Hal ini merupakan upaya yang dilakukan agar angka kematian ibu dengan riwayat DM bisa dikurangi dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi.

B.     Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna . Untuk itu kami mengharapkan saran dari pembaca agar dalam penyusunan makalah ini yang selanjutnya dapat lebih baik lagi.











DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo,Sarwono.2009.ILMU KEBIDANAN : Jakarta.PT Pustaka
Affandi,Biran.2000.Kesehatan Reproduksi,Pidato Pengukuhan Guru Besar tetapp Obsetri & Ginekologi FKUI,Jakarta.
Saifuddin AB,Andriaansz G,Wiknjosastro GH,Waspodo D,Buku Acuaan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR-YBPSP,2000.
Varney Helen dkk,2001. Buku Saku Bidan.Jakarta:EGC




Tidak ada komentar:

Posting Komentar