KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang membahas makalah tentang’’SISTEM
ENDOKRIN’’ ini dengan baik. ini di pergunakan untuk memenuhi mata kuliah Asuhan
Kebidanan IV di Universitas Respati Yogyakarta.
Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberi saran dan
masukan kepada kami sehingga penyusunan makalah yang membahas tentang“ Sistem
Endokrin” kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu,dalam penyusunan makalah
ini menyadari bahwa masih banyak kekeurangan dan kelemahan.Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat menbangun untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini menjadi lebih bermafaat untuk
para mahasiswa pada umumnya dan untuk teman sejawat kebidanan pada khususnya.
Yogyakarta,Maret 2013
Penyusun
BAB
I
LANDASAN
TEORI
Pengertian
Sistem endokrin adalah sistem kontrol
kelenjar tanpa saluran(duct less)yang menghasilkan
hormone yang tersirkulasi ditubuh
melalui aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain.Hormon
bertindak sebagai "pembawa
pesan" dan dibawa oleh aliran
darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan.Sistem endokrin tidak memasukkan
kelenjar eksokrin seperti
kelenjar ludah,kelenjar keringat,dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Sistem
endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang
fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara
langsung ke dalam aliran darah.hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk
mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh.
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
1.Hypothalamus dan pituitari
2. Glandula pinealis
3.Kelenjar tiroid
4.Kelenjar paratiroid
5.pankreas
6.Kelenjar adrenal
7.Gonads
Selama
kehamilan,plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin.Hipotalamus melepaskan
sejumlah hormon yang merangsang hipofisa ; beberapa diantaranya memicu
pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.Kelenjar
hipofisa (pituitary) kadang disebut sebagai kelenjar penguasa karena
hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin
lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung pada kelenjar
endokrin, dan beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan
pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan
hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon-hormon
endokrin di dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat
atau mempercepat pelepasan hormonnya.Tidak semua kelenjar endokrin berada
dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung
maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
1.Sel-sel penghasil
insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
2.Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat.
3.Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ,sedangkan hormon yang lain dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH (Thyroid Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa, hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin yang dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dapat mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.
2.Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat.
3.Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ,sedangkan hormon yang lain dapat mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya, TSH (Thyroid Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa, hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin yang dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dapat mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.
PENGENDALIAN ENDOKRIN
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa terganggu dengan menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu berbagai fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa akan melepaskan hormon jika mereka merasakan bahwa kadar hormon-hormon lain yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa terganggu dengan menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu berbagai fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa akan melepaskan hormon jika mereka merasakan bahwa kadar hormon-hormon lain yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.
Etiologi
· Diabetes
Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa.
· Suatu Intoleransi karbohidrat ringan ( toleransi glukosa terganggu ) maupun berat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan berlangsung.
·Penyakit kelainan metabolisme, dimana penderita tidak bias secara otomatis mengendalikan tingkat glukosa dalam darahnya.
Berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
· Suatu Intoleransi karbohidrat ringan ( toleransi glukosa terganggu ) maupun berat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan berlangsung.
·Penyakit kelainan metabolisme, dimana penderita tidak bias secara otomatis mengendalikan tingkat glukosa dalam darahnya.
Berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
DMG disebabkan karna kekurangan insulin. Yang disebabkan
karna adanya kerusakan sebagian kecil atau sebagian besar sel – sel beta pulau
langerhans dalam kelenjar pancreas yang bekarja menghasilkan insulin.Dalam
kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat untuk makanan
janin dan persiapan untuk menyusui. Bila tidak mampu meningkatkan produksi
insulin yang mengakibatkan hyperglikemia atau DM kehamilan ( DM yang timbul
dalam kehamilan ).
Faktor
risiko diabetes mellitus pada kehamilan adalah riwayat keguguran berulang,
pernah melahirkan bayi yang beratnya sama dengan atau melebihi 4000 gr, pernah
mengalami preeklamsia (keracunan kehamilan), atau pernah melahirkan bayi mati
tanpa sebab yang jelas atau bayi dengan cacat bawaan.
Selain
itu yang juga merupakan faktor risiko adalah usia ibu hamil yang melebihi 30
tahun, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, serta pernah mengalami
diabetes mellitus pada kehamilan sebelumnya.
Tanda
dan Gejala
a.Sering kencing (
polyuria )
b.Selalu merasa haus ( polydipsia)
C.Selalu merasa lapar ( polyfagia )
d.Selau mersa lelah atau kekurangan enrgi
e.Penglihatan menjadi kabur
f.Hyperglaisimia ( peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah )
g.Glaikosuria ( glukosa dalam urine )
h.Pandangan mata kabur
I,BB ibu naik.
j.Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
k.Gula darah sewaktu > 200 mg/dl.
i. Gula darah puasa > 126 mg/dl.
b.Selalu merasa haus ( polydipsia)
C.Selalu merasa lapar ( polyfagia )
d.Selau mersa lelah atau kekurangan enrgi
e.Penglihatan menjadi kabur
f.Hyperglaisimia ( peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah )
g.Glaikosuria ( glukosa dalam urine )
h.Pandangan mata kabur
I,BB ibu naik.
j.Gula darah 2 jam pp > 200 mg/dl.
k.Gula darah sewaktu > 200 mg/dl.
i. Gula darah puasa > 126 mg/dl.
Pelaksanaan
Mengontrol secara ketat gula darah,
sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini, pertimbangkan
kematangan paru janin.
Menganjurkan
ibu untuk melakukan diet,dengan memberikan 25 kalori/kgBB ideal, kecuali pada
penderita yang gemuk dipertimbangkan kalori yang lebih mudah.
Melakukan
terapi insuli jika dengan terapi diet selama 2 minggu kadar glukosa darah belum
mencapai normal atau normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah puasa di bawah
105 mg/dl dan 2 jam pp di bawah 120 mg/dl.
Memantau
ibu penderita DMG dengan menggunakan alat pengukur glukosa darah kapiler.
Perhitungan menu seimbang sama dengan perhitungan pada kasus DM umumnya, dengan
ditambahkan sejumlah 300-500 kalori per hari untuk tumbuh kembang janin selama
masa kehamilan sampai dengan masa menyusui selesai.
Menganjurkan
ibu untuk memantau gula darah teratur minimal 2 kali seminggu (ideal setiap
hari, jika mungkin dengan alat pemeriksaan sendiri di rumah).
Menganjurkan
ibu untuk kontrol sesuai jadwal pemeriksaan antenatal, semakin dekat dengan
perkiraan persalinan maka kontrol semakin sering. Hb glikosilat diperiksa
secara ideal setiap 6-8 minggu sekali.
Menganjurkan
ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran
Insulin
langsug digunakan jika pengelolaan diet saja tidak berhasil,. Insulin yang
digunakan harus preparat insulin manusia (human insulin), karena insulin yang
bukan berasal dari manusia (non-human insulin) dapat menyebabkan
terbentuknya
antibodi terhadap insulin endogen dan antibodi ini dapat menembus sawar darah
plasenta (placental blood barrier) sehingga dapat mempengaruhi janin.Pada DMG,
insulin yang digunakan adalah insulin dosis rendah dengan lama kerja
intermediate dan diberikan 1-2 kali sehari. Pada DMH, pemberian insulin mungkin
harus lebih sering, dapat dikombinasikan antara insulin kerja pendek dan
intermediate, untuk mencapai kadar glukosa yang diharapkan.
Obat
hipoglikemik oral tidak digunakan dalam DMG karena efek teratogenitasnya yang
tinggi dan dapat diekskresikan dalam jumlah besar melalui ASI
KASUS
Pada
tanggal 1 februari 2013 pukul 10.00 WIB, Seorang ibu X umur 25 tahun G1P0A0AH0
Uk 25+2minggu datang ke RB.AMALIA, JERUK KEPEK, WONOSARI, GUNUNG
KIDUL dengan keluhan ibu sering merasa
kesemutan, sering BAK, sering merasa haus dan lapar.Hasil pemeriksaan Hb 11,5
gr%, reduksi (++)dan glukosa 1,5 %, tekanan darah 120/90 mmHg.Hasil anamnesa
ibu tidak memiliki riwayat diabetes mellitus gestasional.
BAB
II
ASUHAN
KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGIS
PADA NY. “X” G1P0A0Ah0 UMUR 25 TAHUN UK 25+2 MINGGU DENGAN
DIABETES MELLITUS GESTASIONAL
DI RB. AMALIA, JERUK KEPEK, WONOSARI, GUNUNG KIDUL
PADA NY. “X” G1P0A0Ah0 UMUR 25 TAHUN UK 25+2 MINGGU DENGAN
DIABETES MELLITUS GESTASIONAL
DI RB. AMALIA, JERUK KEPEK, WONOSARI, GUNUNG KIDUL
NO. Register :
09002182
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul : 01-02-2013/10.00 WIB
Dirawat di ruang : Periksa
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul : 01-02-2013/10.00 WIB
Dirawat di ruang : Periksa
I.
PENGKAJIAN DATA Tanggal/Pukul : 01-02-2013/10.00 WIB Oleh : Bidan
A. Biodata Ibu Suami
1.
Nama :
Ny.X Tn.Y
2.
Umur :
25 thn 30
thn
3.
Agama :
Islam Islam
4.
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
5.
Pendidikan : SMP SMA
6.
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
7.
Alamat :
Karang Asem,Bulurejo,Semin Karang
Asem,Bulurejo,Semin
RT/RW : O4/09,Gunung Kidul RT/RW : 04/09,Gunung Kidul
B. Data
Subjektif
1.
Alasan datang/dirawat
Ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2.
Keluhan utama
Ibu
mengeluh sering merasakan kesemutan, sering BAK, sering merasa haus dan lapar.
3.
Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun Siklus : 28 hari
Lama
: 7 hari Teratur : teratur
Sifat
darah : cair Keluhan : tidak ada
4.
Riwayat perkawinan
Status
perkawinan : syah Menikah ke : pertama
Lama
: 1 thn Usia menikah pertama
kali : 24 thn
5.
Riwayat obstetrik : G1 P0 A0 Ah0
Hamil
ke
|
Persalinan
|
Nifas
|
||||||||
Tanggal
|
Umur
kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Penolong
|
komplikasi
|
JK
|
BB
lahir
|
Laktasi
|
Komplikasi
|
||
|
Kehamilan sekarang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.Riwayat
kontrasepsi yang digunakan
NO
|
Jenis kontrasepsi
|
Pasang
|
Lepas
|
||||||
Tanggal
|
Oleh
|
Tempat
|
keluhan
|
tanggal
|
oleh
|
tempat
|
Alasan
|
||
|
Ibu mengatakan tidak
menggunakan alat kontrasepsi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
Riwayat kehamilan sekarang
a. HPM
: 16-08-2012 HPL
: 23-05-2013
b. ANC
pertama umur kehamilan : 6 minggu
c. Kunjungan
ANC
Trimester 1 Tempat : BPS Oleh
: Bidan
Frekuensi : 2x
Keluhan :
mual-mual
Terapi :
B6, asam folat
Trimester II Tempat : BPS Oleh
: Bidan
Frekuensi : 1 kali
Keluhan :
Sering BAK, kesemutan, dan sakit pada pergelangan serta sering merasa haus dan
lapar.
Terapi :
Terapi insulin dan Vit B1 100 mg, 1x1 tablet/hari
d. Imunisasi
TT : 3 kali
TT 1 : tanggal TT Caten
TT 2 : tanggal 25 juni 2012
TT 3 : tanggal 25 juli 2012
TT 4 : tanggal
TT 5 : tanggal
e. Pergerakan
janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan sudah merasakan
pergerakan janin 10 x/hari
7.
Riwayat kesehatan
a. Penyakit
yang pernah/sedang diderita (menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah atau sedang
menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS, PMS, TBC, Hepatitis, menurun
seperti Asma, DM, Hipertensi, menahaun seperti Jantung, Ginjal. Tetapi ada
riwayat penyakit keturunan Diabetes Mellitus.
b. Penyakit
yang pernah/sedang diderita keluaraga (menular, menurun, menahun) Ibu
mengatakan suami dan keluarga tidak pernah atau sedang menderita penyakit
menular seperti HIV/AIDS, PMS, TBC, Hepatitis, menurun seperti Asma, DM,
Hipertensi, menahaun seperti Jantung, Ginjal. Tetapi keluarga pernah menderita penyakit keturunan Diabetes
Mellitus.
c. Riwayat
keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat
keturunan kembar
d. Riwayat
operasi
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat
operasi
e. Riwayat
alergi obat
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat
alergi obat
8.
Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum
hamil Saat
hamil
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3 x/hari 4
x/hari
Jenis :
nasi, sayur, lauk nasi,
sayur, lauk
Porsi :
1 piring 1
piring
Pantangan : tidak ada tidak
ada
Keluhan :
tidak ada sering merasa lapar
Minum
Frekuensi : 6 x/hari 10
x/hari
Jenis :
air putih, teh, susu air
putih, susu
Porsi :
1 gelas 1
gelas
Pantangan : tidak ada tidak
ada
Keluhan :
tidak ada sering
merasa haus
b. Eliminasi
BAB
Frekuensi : 2 x/hari 1
x/hari
Warna :
kuning kuning
Konsistensi : lembek lembek
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
BAK
Frekuensi : 6 x/hari 9
x/hari
Warna :
kuning jernih keruh
Konsistensi : cair cair
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
c. Istirahat
Tidur siang
Lama :
2 jam/hari 1
jam/hari
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
Tidur malam
Lama :
8 jam/hari 7
jam/hari
Keluhan :
tidak ada tidaka
ada
d. Personal
Hygiene
Mandi :
2 x/hari 2
x/hari
Ganti pakaian : 2 x/hari 2
x/hari
Gosok gigi : 3 x/hari 3
x/hari
Keramas :
2 x/minggu 2
x/minggu
e. Pola
seksualitas
Frekuensi : 2 x/minggu 1
x/minngu
Keluhan :
tidak ada tidak
ada
f. Pola
aktifitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan
rumah tangga sendiri seperti, memasak, mencuci, menyapu, mengepel
9.
Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
(merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu
mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti,
merokok, minum jamu, minuman beralkohol
10.
Data psikososial, spiritual dan ekonomi
(penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran, dukungan keluarga, hubungan
dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan
sosial, keadaan ekonomi keluarga)
a. Ibu
mengatakan ibu, suami dan keluarga menerima atas kehamilan yang pertama
b. Ibu
mengatakan keluarga sangat mendukung ibu
c. Ibu
mengatakan hubungan dengan suami, keluarga, tetangga baik
d. Ibu
mengatakan ingin merawat bayinya bersama suami
e. Ibu
mengatakan taat menjalankan sholat 5 waktu
f. Ibu
mengatakan mengikuti kegiatan arisan di desanya
g. Ibu
mengatakan keadaan ekonomi keluarga cukup
11.
Pengetahuan ibu (tentang kehamilan,
persalinan, nifas)
Ibu
mengatakan sudah cukup tahu tau tentang
kehamilan
Ibu
mengatakan belum tahu tentang persalinan
Ibu
mengatakan belum tau tentang masa nifas
12.
Lingkungan yang berpengaruh (sekitar
rumah dan hewan peliharaan)
Ibu
mengatakan lingkungan sekitar rumah bersih dan nyaman
Ibu
mengatakan tidak mempunyai hewan peliharaan
C. Data
Objektif
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan
umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status
emosional : Stabil
Tanda
vital :
Tekanan
darah : 120/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36 °c
BB : Sebelum hamil : 50 kg
: Saat hamil : 62 kg
TB : 160 cm
2.
Pemeriksaan fisik
Kepala : mesochepal, rambut lurus, tidak
berketombe/rontok, tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri tekan
Wajah : oval, tidak ada bekas luka, tidak
ada chloasma gravidarum, ada
oedem
Mata : simetris, bersih, konjungtiva
merah muda, sklera putih, tidak ada secret
tidak
ada oedem
Hidung : tidak ada tanda-tanda infeksi,
tidak ada sekret, tidak ada polip
Mulut : tidak ada karies gigi,lidah
bersih, gusi tidak berdarah, tidak ada
pembesaran kelenjar tonsil
Telinga : simetris, bersih, tidak ada
serumen, pendengaran baik
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, parotid, limfe, vena jugularis
Dada : tidak ada retraksi dinding dada
Payudara : simetris, putting susu
menonjol/melebar, hiperpigmentasi pada aerola, tidak ada benjolan
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada
linea nigra, tidak ada striae gravidarum
Palpasi
Leopold I :
TFU setinggi pusat, Teraba ballotement
Leopold II :
-
Leopold III :
-
Leopold IV :
-
Osborn
test : -
Pemeriksaan
Mc. Donald
TFU : - TBJ :
-
Auskultasi
Djj
: 135 x/menit
Ekstremitas
Atas : simetris, jumlah jari
lengkap, kuku tidak pucat, gerakan aktif, tidak ada oedema
Ekstremitas
Bawah : simetris, jumlah jari lengkap,
gerakan aktif, tidak oedem, reflek patella +
Genitalia luar : tidak ada pembesaran kelenjar
bartholini, tidak ada varices, tidak ada oedem
Anus : Tidak ada hemorroid
Pemeriksaan
panggul : Distansia Spinarum :
23,5 cm
Distansia kristarum : 28 cm
Konjungata Eksterna : 20 cm
Lingkar panggul : 98 cm
3.
Pemeriksaan penunjang tanggal
: 01-02-2013 Pukul :
11.00 WIB
Pemeriksaan
Hb : 11,5 gr%
4.
Data penunjang
Golongan
darah : B
Albumin : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Reduksi : Positif ( ++ ),
glukosa 1,5 %
II. INTERPRETASI DATA
A. Diagnosa
kebidanan
Seorang Ny.”X”umur
25tahun G1POAOAh0 usia kehamilan25+2
minggu, janin tunggal hidup intrauterine dengan diabetes mellitus gestasional
Data Dasar :
DS : ibu mengatakan ini kehamilannya
yang pertama
Ibu
mengatakan belum pernah melahirkan dan abortus
Ibu
mengatakan berumur 25 tahun
Ibu
mengatakan HPHTnya tanggal 16-08-2013
DO : KU : Baik
Kesadaran
: Composmentis
TTV : TD :120/90mmHg R :
20x/menit
: S : 36 °c TB : 160 cm
: N : 80x/menit BB : sebelum hamil : 50 kg
Saat hamil : 62 kg
Px lab : - Kadar gula darah : 1,5 % gr
-Palpasi
Abdomen :TFU 2 jari di bawah pusat, Ballotement (+)
-
DJJ : 140 x/menit teratur
B.Masalah
Kesemutan, sering BAK, sering merasa haus dan
lapar.
Data Dasar
:
Data Subyektif : Ibu mengatakan sering
kesemutan
Ibu mengatakan sering BAK
Ibu mengatakan sering haus dan lapar
Data Obyektif : BAK
Frekuensi : 7-8 x / hari
Warna : Kuning keruh
Konsistensi : Cair
Keluhan : Sering BAK
III.IDENTIFIKASI
DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial yang terjadi preeklampsia, seksio
sesarea, sedangkan pada janin meningkatkan
resiko terjadinya makrosomia,trauma persalinan, keamtian janin.
IV. TINDAKAN SEGERA
A. Mandiri
Memberikan
konseling
B. Kolaborasi
Melakukan kolaborasi
dengan dokter
C. Merujuk
Tidak ada
V. PERENCANAAN Tanggal
:01-02-2013 Pukul : 11.00 WIB
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Anjurkan ibu konsultasi gizi
3. Anjurkan ibu untuk olahraga
4. Beri KIE kepada ibu tentang DM
5. Beri KIE kepada ibu tentang bahaya ibu
hamil
6. Berikan terapi insulin kepada ibu
7. Anjurkan ibu bersalin dengan SC
8. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
9. Lakukan dokumentasi
VI.
PELAKSANAAN Tanggal
: 01-02-2013 Pukul : 11.30WIB
1.
Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu kurang
baik. TFU setinggi pusat, DJJ 135 x/menit. Tekanan darah 120/90 mmHg, suhu 36 °C,
nadi 80 x/menit, Respirasi 20 x/menit. Ibu mengalami diabetes gestasionaldengan
kadar gula darah 1,5 %. Ibu dengan makrosomia, taksiran berat janin 2170 gram
pada usia kehamilan ± 22 minggu.
2.
Menganjurkan ibu untuk melakukan konsultasi dengan ahli gizi.Pola makan
ibu dalam sehari tiga kali makan besar diselingi tiga kali makan kecildengan
pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari.
3. Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti
jalan-jalan santai padapagi atau sore hari agar tubuh ibu tetap sehat.
4. Memberikan KIE kepada ibu tentang
Diabetes Melitus Gestasional yaitu keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang
wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes
gestasional terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan
karena adanya perubahan pada metabolisme glukosa. Kadar glukosa meningkat pada
ibu hamil sering menimbulkan dampak yang kurang baik terhadap bayi yang
dikandungnya. Bayi yang lahir dari ibu dengan DM biasanya lebih besar, dan bisa
terjadi juga pembesaran dari organ-organnya (hepar, kelenjar adrenal, jantung).
Ibu hamil penderita DM yang tidak terkontrol dengan baik akan meningkatkan
resiko terjadinya kematian atau bayi bayi mati.
5. Menjelaskan tanda bahaya yang dapat
terjadi selama kehamilan seperti perdarahan, sakit kepala yang hebat, odem,
nyeri abdomen / ulu hati, gerakan janin berkurang dan ada gangguan pada
penglihatan, jika ibu mengalami salah satu tanda bahaya tersebut maka
menganjurkan ibu untuk segera memeriksakan diri pada bidan, tenaga kesehatan
lain dan atau tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk segera diberikan
penanganan lebih lanjut.
6. Memberikan terapi insulin agar dapat
mencapai kadar gula darah normal dan memberikan vitamin B1 3×1 (100mg) tablet
sehari, untuk memenuhi kebutuhan vitamin ibu serta memberitahu ibu cara
penggunaann vitamin tersebut, yaitu diminum satu tablet setiap hari dengan air
putih.
7. Menganjurkan ibu untuk bersalin
secara Seksio sesaria (SC) jika kadar gula darah ibu masih belum normal saat
ibu sudah mendekati hari taksiran partus. Ibu bersedia melakukan SC untuk
keselamatan ibu dan bayi.
8.
Menganjurkan ibu untuk periksa ulang 4 minggu lagi dan jika ibu ada keluhan.
9. Mendokumentasikan
Asuhan yang telah diberikan pada asuhan kebidanan ibu.
VII. EVALUASI Tanggal
: 01-02-2013 Pukul : 11.35 WIB
1.
Ibu sudah mengerti dengan keadaannya
2.
Ibu bersedia konsultasi dengan ahli gizi
3.
Ibu bersedia olahraga
4.
Ibu sudah mengerti tentang DM
5.
Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya ibu hamil
6.
Ibu sudah diberikan terapi insulin
7.
Ibu bersedia bersalin dengan SC
8.
Ibu bersedia datang 4 minggu kemudian atau jika ada keluhan
9.
Telah dilakukan dokumentasi
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pendokumentasian
Asuhan Kebidananan IV pada ibu hamil dengan penyakit DM sangat diperlukan untuk
memberikan asuhan yang menyeluruh pada ibu hamil dengan memperhatikan riwayat
ibu selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Hal ini merupakan upaya yang
dilakukan agar angka kematian ibu dengan riwayat DM bisa dikurangi dan
meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi.
B. Saran
Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna . Untuk itu
kami mengharapkan saran dari pembaca agar dalam penyusunan makalah ini yang
selanjutnya dapat lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Prawirohardjo,Sarwono.2009.ILMU KEBIDANAN : Jakarta.PT Pustaka
Affandi,Biran.2000.Kesehatan Reproduksi,Pidato Pengukuhan Guru Besar tetapp Obsetri & Ginekologi FKUI,Jakarta.
Saifuddin AB,Andriaansz G,Wiknjosastro GH,Waspodo D,Buku Acuaan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR-YBPSP,2000.
Affandi,Biran.2000.Kesehatan Reproduksi,Pidato Pengukuhan Guru Besar tetapp Obsetri & Ginekologi FKUI,Jakarta.
Saifuddin AB,Andriaansz G,Wiknjosastro GH,Waspodo D,Buku Acuaan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR-YBPSP,2000.
Varney Helen dkk,2001. Buku Saku Bidan.Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar