Endometritis
Endometritis
adalah infeksi pada endometrium (lapisan dalam dari rahim). infeksi ini dapat
terjadi sebagai kelanjutan infeksi pada serviks atau infeksi tersendiri dan
terdapat benda asing dalam rahim (Anonym, 2008).
Endometritis
adalah infeksi yang berhubungan dengan kelahiran anak, jarang terjadi pada
wanita yang mendapatkan perawatan medis yang baik dan telah mengalami
persalinan melalui vagina yang tidak berkomplikasi. Infeksi pasca lahir yang
paling sering terjadi adalah endometritis yaitu infeksi pada endometrium atau
pelapis rahim yang menjadi peka setelah lepasnya plasenta, lebih sering terjadi
pada proses kelahiran caesar, setelah proses persalinan yang terlalu lama atau
pecahnya membran yang terlalu dini. Juga sering terjadi bila ada plasenta yang
tertinggal di dalam rahim, mungkin pula terjadi infeksi dari luka pada leher
rahim, vagina atau vulva.
A.Frekwensi
Infeksi ini
sangat berbahaya dan merupakan 50% dari semua kematian karena infeksi nifas.
Penyebaranmelaluijalanlimfe.
Penyebaranmelaluijalanlimfe.
B.Distribusi
Pada endometritis yang tidak meluas,
penderita merasa kurang sehat dan nyeri perut pada hari-hari pertama. Mulai
hari ke-3 suhu meningkat, nadi menjadi cepat, akan tetapi dalam beberapa hari
suhu dan nadi menurun dan dalam kurang lebih satu minggu keadaan sudah normal
kembali.
Lokia pada endometritis, biasanya
bertambah dan kadang-kadang berbau. Hal ini tidak boleh dianggap infeksinya
berat. Malahan infeksi berat kadang-kadang disertai oleh lokia yang sedikit dan
tidak berbau.
Lokia pada
endometritis, biasanya bertambah dan kadang-kadang berbau. Hal ini tidak boleh
dianggap infeksinya berat. Malahan infeksi berat kadang-kadang disertai oleh
lokia yang sedikit dan tidak berbau.
Untuk
mengatasinya biasanya dilakukan pemberian antibiotik, tetapi harus segera
diberikan sesegera mungkin agar hasilnya efektif. Dapat pula dilakukan biakkan
untuk menentukan jenis bakteri, sehingga dapat diberikan antibiotik yang tepat.
Infeksi
endometrium dapat dalam bentuk akut dengan gejala klinis yaitu nyeri abdomen
bagian bawah, mengeluarkan keputihan, kadang-kadang terdapat perdarahan dapat
terjadi penyebaran seperti meometritis (infeksi otot rahim), parametritis
(infeksi sekitar rahim), salpingitis (infeksi saluran tuba), ooforitis (infeksi
indung telur), dapat terjadi sepsis (infeksi menyebar).
C.Determinan
Tanda dan
gejalanya akan berbeda bergantung dari asal infeksi, sedikit demam, nyeri yang
samar-samar pada perut bagian bawah dan kadang-kadang keluar dari vagina berbau
tidak enak yang khas menunjukkan adanya infeksi pada endometrium. Pada infeksi
karena luka biasanya terdapat nyeri dan nyeri tekan pada daerah luka, kadang
berbau busuk, pengeluaran kental, nyeri pada perut atau sisi tubuh, gangguan
buang air kecil. Kadang-kadang tidak terdapat tanda yang jelas kecuali suhu
tunbuh yang meninggi. Maka dari itu setiap perubahan suhu tubuh pasca lahir
harus segera dilakukan pemeriksaan.
Terjadinya
infeksi endometrium pada saat persalinan, dimana bekas implantasi plasenta
masih terbuka, terutama pada persalinan terlantar dan persalinan dengan
tindakan pada saat terjadi keguguran, saat pemasangan alat rahim yang kurang
legeartis (Anonym, 2008).
Kadang-kadang
lokia tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta dan selaput ketuban. Keadaan ini
dinamakan lokiametra dan dapat menyebabkan kenaikan suhu. Uterus pada
endometritis agak membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek.
Pada
endometritis yang tidak meluas, penderita merasa kurang sehat dan nyeri perut
pada hari-hari pertama. Mulai hari ke-3 suhu meningkat, nadi menjadi cepat,
akan tetapi dalam beberapa hari suhu dan nadi menurun dan dalam kurang lebih
satu minggu keadaan sudah normal kembali.
Kadang-kadang lokia tertahan dalam
uterus oleh darah, sisa plasenta dan selaput ketuban yang Uterus agak membesar,
nyeri pada perabaan dan lembek.
DAFTAR PUSTAKA:
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/makalah-gangguan-psikologis-post-partum.html
http://situskebidanan.blogspot.com/2010/02/infeksi-post-partum.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar