Jumat, 24 Mei 2013

Makalah Promosi Kesehatan

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah kami telah mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul “PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN SEBAGAI ADVOKATOR DAN EDUKATOR “.
Makalah yang tersusun ini adalah hasil maksimal yang dapat kami sajikan. Kami yakin makalah ini masih jauh dari sempurnah, karena kami menyadari bahwa kami masih kurang berpengetahuan dalam menyajikan makalah baik dari segi penyusunan, pengolahan maupun bahasa. Untuk menyempurnahkan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca kepada kami agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik.
Dalam rangka menyusun makalah ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada teman – teman yang telah  meluangkan waktu untuk bekerjasama demi tersusunnya makalah ini, dengan semangatb yang tinggi serta keinginan yang keras akhirnya dapat mengatasi kesulitan – kesulitan dan terwujudlah makalah yang sederhana ini.
Walaupun kecil makalah ini semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Amin.................

Penyusun

                                                           





DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................................  i
Daftar Isi .............................................................................................................................   ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .................................................................................................    1
B.     Tujuan ...............................................................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Defenisi .............................................................................................................   2
B.     Peran Bidan Sebagai Advokator ........................................................................ 3
C.     Peran Bidan sebagai Edukator ...........................................................................  4 
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ........................................................................................................  7
B.     Saran ..................................................................................................................  7
DAFTAR  PUSTAKA ........................................................................................................  8                     









BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan. Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi, serta menolong ibu melahirkan dapat merawat bayinya dengan baik.
Sebagai seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena tugas seorang bidan adalah membantu ibu, bukan mengejar materi. Pasien wajib memberikan hak kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu melahirkan.
Di makalah ini kami akan membahas tentang peran dan dan fungsi bidan yang mana dalam pelaksanaan profesinya, bidan memiliki banyak tugas serta peran-perannya.


B.       Tujuan              
Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa kebidanan yang nantinya harus dimengerti dan dilakukan sebagai peran dan fungsi bidan. Kita berharap sebagai seorang bidan patuhilah tugas-tugas sebagai peran bidan.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi
Definisi bidan menurut International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM. Definisi terakhir disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register) dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan, menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

Ikatan Bidan Indonesia : Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit kesehatan lainnya.



B.     Peran Bidan Sebagai Advokator
Advokasi merupakan proses menciptakan dukungan, membangun konsensus, membantu perkembangan suatu iklim yang menyenangkan dan suatu lingkungan yang suportif terhadap suatu sebab atau issu tertentu melalui serangkaian tindakan yang direncanakan dengan baik
Bidan dapat melakukan advokasi untuk meningkatkan strategi dalam KIA / KB.
Target Advokasi :
·         Pembuat keputusan, pembuat kebijakan
·         Pemuka pendapat, pimpinan agama
·         LSM , Media dan lain - lain
Persyaratan Advokasi :
ü  Credible, artinya program yang ditawarkan harus dapat meyakinkan para penentu kebijakan
ü  Feasible, artinya program tersebut harus baik secara teknis, politik, maupun ekonomi
ü  Relevant, artinya program tersebut harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat
ü  Urgent, artinya program tersebut memiliki tingkat urgensi yang tinggi
ü  High priority, artinya program tersebut memiliki prioritas yang tinggi
Upaya pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak bisa dipisahkan. Bidan adalah ujung tombak pembangunan keluarga sejahtera dari sudut kesehatan dan pemberdayaan lainnya. Bidan menempati posisi yang strategis karena biasanya di tingkat desa merupakan kelompok profesional yang jarang ada tandingannya. Masyarakat dan keluarga Indonesia di desa, dalam keadaan hampir tidak siap tempur, menghadapi ledakan generasi muda yang sangat dahsyat. Bidan dapat mengambil peran yang sangat penting dalam membantu keluarga Indonesia mengantar anak-anak dan remaja tumbuh kembang untuk berjuang membangun diri dan nusa bangsanya.
Berkat upaya gerakan KB dan Kesehatan di masa lalu, yang gegap gempita, anak-anak di bawah usia 15 tahun jumlahnya dapat dikendalikan. Sejak tahun 1970 jumlah anak-anak tersebut belum pernah melebihi 60 – 65 juta. Tetapi, sebaliknya, anak-anak usia remaja, yaitu 15 – 29 tahun, bahkan usia 30 – 60 atau 15 – 65 tahun jumlahnya meningkat dalam kelipatan yang berada di luar perhitungan banyak pihak. Phenomena tersebut, biarpun bisa dilihat secara nyata setiap hari, belum banyak menggugah perhatian, kecuali kalau terjadi kecelakaan dalam proses kehidupan anak muda itu.
Kesempatan hamil dan melahirkan bertambah jarang, pengalaman keluarga merawat ibu hamil, ibu melahirkan, dan anak balita, atau anak usia tiga tahun, dalam suatu keluarga, juga bertambah jarang. Kalau terjadi peristiwa kehamilan atau kelahiran dalam suatu keluarga, hampir pasti kemampuan dan mutu anggota keluarga merawat anggotanya yang sedang hamil atau melahirkan juga menjadi kurang cekatan dan mutunya rendah. Padahal keluarga masa kini, yang bertambah modern dan  urban, menuntut kualitas pelayanan yang bermutu tinggi.
Keluarga masa kini juga menuntut hidup tetap sehat dalam waktu yang sangat lama karena usia harapan hidup yang bertambah tinggi. Karena itu, sebagai ujung tombak dalam bidang kesehatan.




C.    Peran bidan sebagai edukator
Sebagai pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.

a.        Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada klien.
Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup:
      1. Mengkaji kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam bidang    kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.
      2.Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.
      3.Menyiapkan alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
      4.Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan sesuai dengan rencana jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait, termasuk klien.
      5.Mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan menggunakannya untuk memperbaiki serta meningkatkan program di masa yang akan datang.
      6.Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan secara lengkap serta sistematis.
b.      Melatih dan membimbing kader.
Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
1). Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta peserta didik
2). Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
3). Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4). Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
5). Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya.
6). Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
7). Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
8). Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.

v  Contoh Peran bidan pendidik dalam masa kehamilan:
a.memberikan pendidikan mengenai cara kebersihan diri
b.Memberikan pendidikan nutrisi yang baik bagi ibu hamil
c.Memberikan pendidikan tentang istirahat yang cukup pada ibu hamil
d.Memberikan pendidikan tentang tanda bahaya pada ibu hamil
v  Contoh peran bidan pendidik dalam masa bersalin
a.Memberikan pendidikan tentang cara mengejan yang baik
b.Memberikan pendidikan tentang fisiologi persalinan
c.Memberikan pendidikan tentang tanda tanda persalinan
v  Contoh peran bidan pendidik dalam masa nifas
a.Memberikan pendidikan tentang perawatan payudara
b.Memberikan pendidikan tentang kebersihan diri
c.Memberikan pendidikan tentang cara menyusui bayinya
d.Memberikan pendidikan tentang nutrisi yang baik
e.Memberikan pendidikan tentang tanda bahaya dalam masa nifas




v  Contoh peran bidan pendidik dalam asuhan BBL:
a.Memberikan pendidikan tentang perawatan tali pusat
b.Memberikan pendidikan tentang menjaga kehangatan bayi seperti mengganti popok jika basah.
c.Memberikan pendidikan tentang cara memandikan bayi
d.Memberikan pendidikan tentang tanda bahaya pada BBL




























BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka-angka kematian ibu, angka kematian bayi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat baik dalam hal memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga kebidanan diruang lingkup kesehatan dan KB, serta memberikan bimbingan para mahasiswa bidan, dukun, kader desa didalam bidang pelayanan kebidanan.
B.    Saran
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal. Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu dan anak. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai profesi kebidanan.



























DAFTAR PUSTAKA


Mubarak,Wahit Iqbal.2011.Promosi kesehatan Untuk Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.

Notoatmodjo,soekidjo.2005.promosi kesehatan Teori dan Aplikasi.jakarta:PT RINEKA CIPTA.

Diakses pada tanggal 12 oktober 2012
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar