KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya yang berlimpah kami telah mampu menyelesaikan makalah ini dengan
judul “PERAN BIDAN DALAM PROMOSI KESEHATAN SEBAGAI ADVOKATOR DAN EDUKATOR “.
Makalah
yang tersusun ini adalah hasil maksimal yang dapat kami sajikan. Kami yakin
makalah ini masih jauh dari sempurnah, karena kami menyadari bahwa kami masih
kurang berpengetahuan dalam menyajikan makalah baik dari segi penyusunan,
pengolahan maupun bahasa. Untuk menyempurnahkan makalah ini kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca kepada kami agar dalam penulisan
makalah selanjutnya bisa lebih baik.
Dalam
rangka menyusun makalah ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada teman –
teman yang telah meluangkan waktu untuk
bekerjasama demi tersusunnya makalah ini, dengan semangatb yang tinggi serta
keinginan yang keras akhirnya dapat mengatasi kesulitan – kesulitan dan
terwujudlah makalah yang sederhana ini.
Walaupun
kecil makalah ini semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Amin.................
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi
............................................................................................................................. ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
................................................................................................. 1
B. Tujuan
............................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
............................................................................................................. 2
B. Peran
Bidan Sebagai Advokator
........................................................................ 3
C. Peran
Bidan sebagai Edukator
........................................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
........................................................................................................ 7
B. Saran
.................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................................ 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu
melahirkan. Peran bidan di masyarakat sangat dihargai dan dihormati karena
tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati dan mendampingi,
serta menolong ibu melahirkan dapat merawat bayinya dengan baik.
Sebagai seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena tugas seorang bidan adalah membantu ibu, bukan mengejar materi. Pasien wajib memberikan hak kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu melahirkan.
Di makalah ini kami akan membahas tentang peran dan dan fungsi bidan yang mana dalam pelaksanaan profesinya, bidan memiliki banyak tugas serta peran-perannya.
Sebagai seorang bidan janganlah memilih-milih klien miskin atau kaya karena tugas seorang bidan adalah membantu ibu, bukan mengejar materi. Pasien wajib memberikan hak kepada ibu bidan yang telah menolong persalinan ibu melahirkan.
Di makalah ini kami akan membahas tentang peran dan dan fungsi bidan yang mana dalam pelaksanaan profesinya, bidan memiliki banyak tugas serta peran-perannya.
B.
Tujuan
Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa kebidanan yang nantinya harus dimengerti dan dilakukan sebagai peran dan fungsi bidan. Kita berharap sebagai seorang bidan patuhilah tugas-tugas sebagai peran bidan.
Makalah ini kami buat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa kebidanan yang nantinya harus dimengerti dan dilakukan sebagai peran dan fungsi bidan. Kita berharap sebagai seorang bidan patuhilah tugas-tugas sebagai peran bidan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Definisi bidan menurut
International Confederation Of Midwives (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh
seluruh organisasi bidan di seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan
Federation of International Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut
secara berkala di review dalam pertemuan Internasional / Kongres ICM. Definisi
terakhir disusun melalui konggres ICM ke 27, pada bulan Juli tahun 2005 di
Brisbane Australia ditetapkan sebagai berikut: Bidan adalah seseorang yang
telah mengikuti program pendidikan bidan yang diakui di negaranya, telah lulus
dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar (register)
dan atau memiliki izin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik bidan,
menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari
pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah
Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk
diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktik kebidanan.
Ikatan Bidan Indonesia : Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel,
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan dan
nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin persalinan
atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan
bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan medis atau bantuan lain yang
sesuai, serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan.
Bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak
hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan
ini harus mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta
dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan
reproduksi dan asuhan anak.
Bidan dapat praktik diberbagai
tatanan pelayanan, termasuk di rumah, masyarakat, Rumah Sakit, klinik atau unit
kesehatan lainnya.
B.
Peran Bidan Sebagai
Advokator
Advokasi
merupakan proses menciptakan dukungan, membangun konsensus, membantu
perkembangan suatu iklim yang menyenangkan dan suatu lingkungan yang suportif
terhadap suatu sebab atau issu tertentu melalui serangkaian tindakan yang
direncanakan dengan baik
Bidan
dapat melakukan advokasi untuk meningkatkan strategi dalam KIA / KB.
Target
Advokasi :
·
Pembuat
keputusan, pembuat kebijakan
·
Pemuka
pendapat, pimpinan agama
·
LSM
, Media dan lain - lain
Persyaratan
Advokasi :
ü
Credible, artinya program yang
ditawarkan harus dapat meyakinkan para penentu kebijakan
ü
Feasible, artinya program
tersebut harus baik secara teknis, politik, maupun ekonomi
ü
Relevant, artinya program
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat
ü
Urgent, artinya program
tersebut memiliki tingkat urgensi yang tinggi
ü
High priority, artinya program
tersebut memiliki prioritas yang tinggi
Upaya
pembangunan keluarga sejahtera dan pemberdayaan bidan tidak bisa dipisahkan.
Bidan adalah ujung tombak pembangunan keluarga sejahtera dari sudut kesehatan
dan pemberdayaan lainnya. Bidan menempati posisi yang strategis karena biasanya
di tingkat desa merupakan kelompok profesional yang jarang ada tandingannya.
Masyarakat dan keluarga Indonesia di desa, dalam keadaan hampir tidak siap
tempur, menghadapi ledakan generasi muda yang sangat dahsyat. Bidan dapat
mengambil peran yang sangat penting dalam membantu keluarga Indonesia mengantar
anak-anak dan remaja tumbuh kembang untuk berjuang membangun diri dan nusa bangsanya.
Berkat
upaya gerakan KB dan Kesehatan di masa lalu, yang gegap gempita, anak-anak di
bawah usia 15 tahun jumlahnya dapat dikendalikan. Sejak tahun 1970 jumlah
anak-anak tersebut belum pernah melebihi 60 – 65 juta. Tetapi, sebaliknya,
anak-anak usia remaja, yaitu 15 – 29 tahun, bahkan usia 30 – 60 atau 15 – 65
tahun jumlahnya meningkat dalam kelipatan yang berada di luar perhitungan
banyak pihak. Phenomena tersebut, biarpun bisa dilihat secara nyata setiap
hari, belum banyak menggugah perhatian, kecuali kalau terjadi kecelakaan dalam
proses kehidupan anak muda itu.
Kesempatan
hamil dan melahirkan bertambah jarang, pengalaman keluarga merawat ibu hamil,
ibu melahirkan, dan anak balita, atau anak usia tiga tahun, dalam suatu
keluarga, juga bertambah jarang. Kalau terjadi peristiwa kehamilan atau
kelahiran dalam suatu keluarga, hampir pasti kemampuan dan mutu anggota
keluarga merawat anggotanya yang sedang hamil atau melahirkan juga menjadi
kurang cekatan dan mutunya rendah. Padahal keluarga masa kini, yang bertambah
modern dan urban, menuntut kualitas pelayanan yang bermutu tinggi.
Keluarga
masa kini juga menuntut hidup tetap sehat dalam waktu yang sangat lama karena
usia harapan hidup yang bertambah tinggi. Karena itu, sebagai ujung tombak
dalam bidang kesehatan.
C.
Peran bidan sebagai edukator
Sebagai
pendidik bidan memiliki 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan
bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
a. Memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan
pada klien.
Bidan
memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga,
kelompok, serta maryarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya
yang berhubungarn dengan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, mencakup:
1. Mengkaji
kebutuhan pendidikan dan penyuluhan kesehatan, khususnya dalam bidang kesehatan
ibu, anak, dan keluarga berencana bersama klien.
2.Menyusun rencana penyuluhan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang telah
dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang bersama klien.
3.Menyiapkan
alat serta materi pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
4.Melaksanakan
program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan sesuai dengan rencana
jangka pendek serta jangka panjang dengan melibatkan unsur-unsur terkait,
termasuk klien.
5.Mengevaluasi
hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan bersama klien dan menggunakannya untuk
memperbaiki serta meningkatkan program di masa yang akan datang.
6.Mendokumentasikan
semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan secara lengkap serta
sistematis.
b. Melatih
dan membimbing kader.
Bidan
melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta
membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya, mencakup:
1). Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta
peserta didik
2). Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
3). Menyiapkan alat bantu mengajar (audio visual aids, AVA) dan bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4). Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana
yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
5). Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya.
6). Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan.
7). Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
8). Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan serta
bimbingan secara sistematis dan lengkap.
v Contoh Peran
bidan pendidik dalam masa kehamilan:
a.memberikan pendidikan mengenai cara kebersihan diri
b.Memberikan pendidikan nutrisi yang baik bagi ibu
hamil
c.Memberikan pendidikan tentang istirahat yang cukup
pada ibu hamil
d.Memberikan pendidikan tentang tanda bahaya pada ibu
hamil
v Contoh peran
bidan pendidik dalam masa bersalin
a.Memberikan pendidikan tentang cara mengejan yang
baik
b.Memberikan pendidikan tentang fisiologi persalinan
c.Memberikan pendidikan tentang tanda tanda persalinan
v Contoh peran
bidan pendidik dalam masa nifas
a.Memberikan pendidikan tentang perawatan payudara
b.Memberikan pendidikan tentang kebersihan diri
c.Memberikan pendidikan tentang cara menyusui bayinya
d.Memberikan pendidikan tentang nutrisi yang baik
e.Memberikan pendidikan tentang tanda bahaya dalam
masa nifas
v Contoh peran
bidan pendidik dalam asuhan BBL:
a.Memberikan pendidikan tentang perawatan tali pusat
b.Memberikan pendidikan tentang menjaga kehangatan
bayi seperti mengganti popok jika basah.
c.Memberikan pendidikan tentang cara memandikan bayi
d.Memberikan pendidikan tentang tanda bahaya pada BBL
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka-angka kematian ibu, angka kematian bayi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat baik dalam hal memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga kebidanan diruang lingkup kesehatan dan KB, serta memberikan bimbingan para mahasiswa bidan, dukun, kader desa didalam bidang pelayanan kebidanan.
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan angka-angka kematian ibu, angka kematian bayi meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat baik dalam hal memberikan penyuluhan kepada individu, keluarga kebidanan diruang lingkup kesehatan dan KB, serta memberikan bimbingan para mahasiswa bidan, dukun, kader desa didalam bidang pelayanan kebidanan.
B. Saran
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal. Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu dan anak. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai profesi kebidanan.
Sebagai seorang Bidan sangat ditekankan akan pelayanan yang maksimal. Tuntutan seorang bidan sangatlah berat dan berisiko tinggi terutama pada ibu dan anak. Maka dari itu seorang bidan wajib menjalankan tugas sesuai prosedur yang sudah ditentukan baik itu , penyuluhan dan lainnya sesuai profesi kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak,Wahit
Iqbal.2011.Promosi kesehatan Untuk Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika.
Notoatmodjo,soekidjo.2005.promosi kesehatan Teori dan Aplikasi.jakarta:PT
RINEKA CIPTA.
Diakses pada
tanggal 12 oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar